.
Home » » OPPM INTENSIFKAN AKTIFITAS BAGIAN-BAGIANNYA

OPPM INTENSIFKAN AKTIFITAS BAGIAN-BAGIANNYA

OPPM INTENSIFKAN AKTIFITAS BAGIAN-BAGIANNYA

Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), sebagai organisasi intrasekolah untuk siswa Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI), adalah wadah pembinaan dan penampung kreativitas santri dalam latihan berorganisasi. Kecuali itu, OPPM yang didirikan pada tanggal 6 Juli 1967, juga dimaksudkan untuk sarana santri agar siap memimpin dan mau dipimpin, termasuk di masyarakat kelak.
Keberadaan OPPM tak terpisahkan dari kehidupan santri sehari-hari, sebab OPPM mengurus dan menggerakkan seluruh aktivitas santri, sehingga para santri dapat belajar mengurus diri sendiri. Induk organisasi OPPM memiliki 21 bagian dengan jumlah pengurus 130 siswa. Selain itu, OPPM juga membawahi beberapa organisasi, antara lain: organisasi asrama (19 asrama), organisasi konsulat/daerah asal (36 konsulat), serta sejumlah kursus kesenian, keolahragaan, kebahasaan, dan ketrampilan.

Musyawarah Kerja OPPM

Agenda rutin OPPM di bulan Ramadhan adalah Musyawarah Kerja (Muker OPPM). Acara ini semacam „sidang parlemen“ bagi kepengurusan OPPM, dalam rangka merancang program kerja selama setahun mendatang, serta evaluasi hasil usaha dan kegiatan tiap-tiap bagian OPPM beberapa bulan sebelumnya. Terlibat aktif dalam acara tersebut seluruh siswa kelas lima, yang sebagian di antaranya (130 orang) adalah pengurus OPPM. Muker OPPM berlangsung sejak awal bulan Ramadhan sampai pertengahan bulan.
Muker OPPM juga merupakan sarana berlatih bagi para santri untuk menjadi dewan legislatif dan eksekutif yang jujur, siap dikritik dengan kritik yang objektif, dan membangun. Dalam pelaksanaannya, mereka dibimbing oleh dewan guru, yang sekaligus juga menjadi nara sumber serta pengarah, agar orientasi peserta jelas. Sebagaimana sidang legislatif pada umumnya, selain Sidang Umum, Muker juga mengadakan sidang-sidang komisi, mengingat banyak dan beragamnya aktivitas keorganisasian yang diemban oleh OPPM.

Laporan Pertanggungjawaban dan Serah Terima Jabatan

Masa bhakti pengurus OPPM adalah satu tahun. Setelah itu, tongkat estafet kepengurusan diserahterimakan kepada pengurus baru. Hal ini mengikuti slogan dan tradisi pondok, yakni: “Patah tumbuh hilang berganti. Sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti;” dan “Mau dipimpin, siap memimpin.” Sebagai sarana pendidikan, serah terima amanat pengurus tersebut diadakan secara seremonial, resmi, di depan Pimpinan PMDG, para guru, serta seluruh siswa KMI sebagai anggota OPPM.
Sebelum dilakukan serah terima, masing-masing bagian pengurus lama melaporkan hasil kegiatan, yang telah dikerjakan selama periode kepengurusan, di hadapan seluruh santri dan Pimpinan Pondok beserta ketua-ketua lembaga dan bapak-bapak guru. Materi laporan mencakup banyak hal, seperti personalia, inventaris, hasil usaha, program dan hambatannya, serta laporan keuangan.
Tidak semua bagian dalam OPPM memiliki hasil usaha yang bersifat profit. Ada yang sanggup meraup keuntungan sampai Rp 600 juta – Rp 700 juta (Bagian Toko Koperasi Pelajar dan Bagian Koperasi Dapur); ada yang mampu meraup keuntungan sekitar Rp 300 juta (Koperasi Warung Pelajar); ada yang hanya untung kurang dari Rp 10 juta (Bagian Foto Copy dan Bagian Fotografi), bahkan sebagian besar justru tidak bisa menghasilkan keuntungan sama sekali. Bagian-bagian tersebut memang ditujukan hanya untuk pelayanan saja, seperti Bagian Penerima Tamu, Bagian Pengajaran, Bagian Kesenian, Bagian Olahraga, dan lain sebagainya.
Suatu hal yang patut disyukuri, siswa yang rata-rata berusia 20 tahunan itu harus mempertanggungjawabkan peredaran uang yang cukup besar, di seluruh bagian OPPM mencapai Rp 5 milyar. Seluruhnya dilaporkan secara detail pada Laporan Pertanggungjawaban, di hadapan Pimpinan Pondok, bapak guru, dan seluruh santri, sesuai dengan prinsip manajemen terbuka (open management), yang dianut Gontor.
Di sela-sela Laporan Pertanggungjawaban, Pimpinan Pondok selalu memberikan evaluasi, jika ada beberapa pelajaran penting dalam berorganisasi yang perlu diketahui oleh para santri. Maklum, fungsi Laporan Pertanggungjawaban OPPM, bagi Gontor adalah pendidikan. Catatan dari Pimpinan Pondok tersebut merupakan ilmu, baik bagi mantan pengurus, calon pengurus, maupun para santri anggota OPPM. Mengingat pentingnya acara tersebut, pondok sengaja meniadakan PBM KMI selama 3 hari. Sebab, momen ini sama pentingnya dengan palajaran masuk kelas. Gontor mengajarkan, bahwa apa yang dilihat, didengar, dialami, dan dirasakan adalah pendidikan.
Seusai Laporan Pertanggungjawaban, kepengurusan OPPM diserahterimakan, dari pengurus lama (para siswa kelas VI) kepada pengurus baru (siswa kelas V). Prosesinya, Pengurus Baru dilantik oleh Pimpinan Pondok, baru kemudian dilakukan serah terima, dan diikuti dengan perpindahan tempat.
Intensifikasi aktifitas bagian-bagian dalam tubuh OPPM pada tahun ini ditingkatkan dengan adanya evaluasi, dan koordinasi oleh staf Pengasuhan Santri baik rutin setiap bulan maupun secara berkala.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di ITG. INDONESI
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentar lah setelah mengunjungi blog ini. agar blog ini tetep exsis selalu.

 
Support : ITG. INDONESI | Ngengkol.com | ITG. Template
Copyright © 2015. INDOTOSADA - All Rights Reserved
Template Modify by Ngengkol.com
Proudly powered by Alee Mas'ud Huda